Sup Hitam Kaya Rasa dari Ponorogo

                       Img: info zone.com
Rawon berisi potongan daging dengan campuran kuah berwarna hitam. Hal itu lah yang membuat rawon mudah dikenali karena warna hitam pada kuahnya yang berasal dari kluwek. 
        Rawon adalah masakan Indonesia berasal dari Ponorogo yang berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Rawon, Menyebar keluar Ponorogo karena Ponorogo memiliki peran Penting dari masa ke masa, hingga dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (daerah Arekan), masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta). 
        Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil, utamanya adalah bagian sandung lamur. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek, hal itu dikarenakan dalam budaya Ponorogo masih kental akan hal magis. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup.
        Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge berekor pendek, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal), dan sambal. Beberapa pelengkap lain yang juga dapat dihidangkan bersama rawon adalah olahan jeroan dan di daerah Pasuruan rawon juga lazim dikonsumsi dengan mendol (perkedel tempe) dan disajikan di atas daun pisang. Kunci lezat rawon juga berada pada olahan kuahnya yang berasal dari kaldu daging yang digunakan, baik dari lemak daging, tulang muda, maupun kulit.

        Rawon sendiri merupakan kuliner warisan nenek moyang, dikutip dari Jawapos.com rawon merupakan warisan dari Kerajaan Majapahit. Hal tersebut tertulis pada Prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo.
Dalam Prasasti Taji, rawon termasuk dalam sederet daftar hidangan yang biasa disajikan pada acara-acara besar pada zaman itu. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa kuliner ini disantap oleh kalangan kerajaan yang mengeluarkan Prasasti Taji, yakni Rakryan i Watu Tihang pu Sanggramadurandara pada 901 Masehi.

    Bukti bahwa rawon merupakan santapan khas kerajaan juga terlihat dari Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, yakni catatan yang dicetak pada 1926. Namun, ada informasi lain yang menyebutkan bahwa rawon merupakan makanan rakyat yang digemari oleh kalangan kerajaan.

      Dalam prasasti tersebut, ada tulisan yang merujuk pada beberapa menu makanan. Salah satunya adalah rawon. Di sana tertulis sebagai 'rerawwan'. Deskripsinya adalah masakan berkuah hitam dengan aneka rempah dan tentunya keluwek. Prasasti yang dikeluarkan sekitar 901 Masehi itu menyinggung kemunculan rawon mula-mula. Sejak lama, setiap daerah memang memiliki ciri khas masing-masing. Sebab, mereka mengembangkan menu tersebut dengan mengadaptasi lingkungan dan kebiasaan sekitarnya. Juga, menyesuaikannya dengan karakteristik rasa setiap wilayah. Setelah itu seiring dengan perkembangan zaman kini banyak bermunculan penjaja rawon yang membuat variasi dari makanan tradisional ini.

      Rawon Nguling misalnya, dikenal istimewa karena potongan dagingnya yang jumbo. Apalagi, ada banyak tambahan lauk yang menambah lezat cita rasa rawon. Sebut saja empal, perkedel kentang, tempe, dan jeroan. Namun, daerah lain belum tentu menghadirkan rawon dengan standar seperti itu. Ada juga rawon yang dagingnya diiris tipis.
  
  Selain itu ada pula Rawon Setan di Kota Surabaya. Rawon ini memiliki ciri khas sambal yang begitu pedas dan dagingnya yang empuk dan besar menjadi salah satu rawon favorit di Surabaya.
  
    Tidak hanya di Surabaya, ada banyak rawon legendaris di Malang yang bisa membuat nafsu makan meningkat tajam, salah satunya yaitu Rawon Tessy. Perbedaan Rawon Tessy dengan rawon pada umumnya adalah dari segi warna. Rawon Tessy lebih cenderung berwarna kecoklat-coklatan, sedangkan rawon lainnya lebih berwarna kehitaman. Meski begitu cita rasa Rawon Tessy tetap tak kalah nikmat.

    Ada lagi jenis rawon dengan keunikan cara menikmatinya yaitu pecel rawon Banyuwangi, yang mengombinasikan dua jenis masakan terkenal yaitu pecel dan rawon. Penyajiannya terdiri dari aneka sayuran rebus yang dicampur dengan bumbu pecel dan kemudian disiram dengan kuah rawon. Pecel Rawon menawarkan sensasi rasa cukup unik dengan perpaduan gurihnya bumbu kacang pecel dan pekatnya kuah rawon yang nikmat. 
   
   Warung rawon yang cukup populer lainnya adalah Rawon Nguling di Pasuruan, Rawon Kalkulator di Taman Bungkul, Surabaya, dan Rawon Setan di jalan Embong Malang, Surabaya, juga Rawon Penjara Solo sebelah timur Rumah Tahanan Surakarta Pada zaman dahulu rawon merupakan masakan yang jarang dihidangkan. Rawon hanya di hindangkan pada saat acara adat saja. Namun pada zaman sekarang memasak rawon sudah umum. 
   
    Bumbu instan rawon kini sangat mudah ditemukan dan banyak dijual di pasar tradisional maupun pasar modern dengan harga yang sangat terjangkau. Namun bumbu instan rawon juga memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya adalah perlu menambahkan sedikit penyedap rasa seperti garam, gula, dan lada agar rasa yang didapat lebih seimbang. Sedangkan kelebihan memasak rawon dengan bumbu instan adalah lebih menghemat waktu di dapur.

   Meskipun begitu, memasak rawon dengan bumbu segar yang diracik sendiri lebih menghasilkan rasa yang aromatik dan kental.

Komentar

Postingan Populer