Ragam Olahan Ikan Khas Nusantara
Dengan luas laut yang membentang di Indonesia membuat Indonesia memiliki hasil tangkapan ikan yang banyak. Oaleh sebab itu tak heran apabila ragam kuliner nusantara banyak menggunakan ikan sebagai bahan utamanya.
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki wilayah dalam bentuk perairan yang luasnya lebih lebar dari daratan. Adapun sumber daya negara maritim sangat melimpah, seperti energi dan mineral. Sebagai negara maritim yang terbesar , populasi masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Gabus Pucung
Gabus Pucung adalah sajian ikan berkuah khas Betawi dengan kuah hitam yang mirip seperti kuah rawon.
Pucung adalah nama lain dari kluwek. Jadi sayur gabus pucung merupakan sayur ikan gabus dengan kuah pucung (kluwek). Rasanya asam menyegarkan dan gurih dengan citarasa pucung (kluwek) yang khas.
Kuliner legendaris ini memang cukup sulit dalam pengolahannya, apabila salah-salah dalam memasak, gabus pucung akan terasa pahit, hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan gabus pucung tidak semua pucung (kluwek) dapat digunakan, biasanya untuk menghasilkan cita rasa yang lezat orang betawi memilih pucung (kluwek) yang berwarna coklat atau hitam, rasanya tidak pahit, dan teksturnya tidak cair, selain itu dalam melakukan pembersihan ikan gabus, biasanya orang betawi melakukan pembersihan berkali-kali sampai kulit ikan berubah warna menjadi putih hal ini dilakukan tidak lain untuk mendapatkan rasa yang lezat dan terhidar dari bau amis.
Menurut sejarahnya, keberadaan kuliner sayur Gabus Pucung sendiri berawal dari ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda untuk mengkonsumsi ikan budidaya yang mahal, seperti ikan mas, mujair dan bandeng. Namun, agar tetap dapat mengkonsumsi ikan, masyarakat Betawi kemudian memilih ikan gabus yang jauh lebih murah. Apalagi jenis ikan ini mudah ditemui di daerah rawa-rawa, empang, dan sungai.
Namun seiring berjalannya waktu saat ini (2023) ikan gabus menjadi sebuah komoditi yang langka di daerah jakarta dan sekitarnya, hal ini dikarenakan banyaknya alih fungsi lahan menjadi gedung-gedung tinggi dan perumahan, dengan adanya kelangkaan ini harga ikan gabus berkisar antara 50-100rb/kg.
Ikan Asam Padeh
Ikan asam padeh adalah masakan khas Padang berkuah tanpa santan. Biasanya menggunakan ikan kakap, tongkol, atau kembung.
Makanan olahan ikan khas Padang dengan kuahnya yang merah oranye ini pasti akan membuat ngiler para pencinta kuliner. Masakan khas suku Minangkabau ini memiliki cita rasa yang pedas dan asam. Ikan Asam Padeh juga dapat kalian temui di Riau, Jambi, sampai ke Semenanjung Malaysia.
Ikan Asam padeh memiliki arti kuah yang memiliki rasa pedah (pedas) dan kaya akan rasa rempah-rempah asli Indonesia. Kuah Asam Padeh berbahan dasar daun serai, daun kunyit, daun salam, asam kandis kecil, bawang putih, bawang merah, kemiri, cabe merah, tomat, lengkuas, dan jahe.
Seruit Lampung
seruit adalah semacam sambal khas Lampung hasil perpaduan antara tempoyak durian (olahan fermentasi durian), sambal terasi dan olahan ikan yang dipindang, dibakar, atau digoreng kemudian ditambah dengan perasan jeruk. Masyarakat Lampung menyebutnya dengan nyeruit atau makan bersama teman, saudara, dan keluarga.
Rasa ikan seruit yang asam dan pedas serta ada cita rasa unik dari tempoyak membuat olahan ikan ini sangat nikmat dikonsumsi bersama nasi hangat. Seruit lalu dimakan dengan cara diaduk menjadi satu menggunakan tangan dan akan lebih nikmat lagi jika diguyur perasan jeruk nipis. Hidangan ini biasanya disajikan pada acara-acara pertemuan dan upacara adat.
Arsik Ikan Mas
Olahan ikan tradisional kali ini datang dari tanah batak, masakan ini juga biasanya disebut ikan mas bumbu kuning. Sesuai dengan namanya, makanan satu ini menyajikan kelezatan Ikan Mas yang dibalut dengan bumbu kuning. Arsik memiliki rasa asam yang khas yang berasal dari asam gelugur, rempah-rempah khas yang membuat Arsik menjadi sangat segar. Ditambah lembutnya daging Ikan Mas yang membuat kenikmatan pada makanan ini.
Arsik Ikan Mas biasanya disajikan pada upacara adat masyarakat Batak. Konon katanya, makanan ini merupakan lambang kehormatan bagi masyarakat Batak dan penyajian Arsik juga tidak boleh sembarangan agar nilai kesakralan pada makanan ini tidak hilang. Namun, kalian juga boleh mengkonsumsi Arsik sebagai makanan sehari-hari tanpa harus melakukan tradisi yang seperti masyarakat Batak lakukan.
Sate Bandeng
Sate Bandeng merupakan olahan ikan tradisional khas masyarakat Banten. Sate ini berbahan baku ikan bandeng yang sudah dipresto terlebih dahulu untuk menghilangkan duri sehingga saat disantap tidak merepotkan. Olehan ini terasa sangat gurih karena bumbu sate ini terdiri atas rempah-rempah dan santan serta bertekstur empuk dan lembut dengan bumbu pedasnya. Tidak jarang juga sate bandeng ini dijadikan sebagai oleh-oleh khas Banten oleh para pelancong.
Olahan ikan tradisional ini ternyata sudah ada sejak jaman Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552-1570. Sang Sultan yang saat itu sedang ingin memakan Ikan Bandeng, namun koki kerajaan dibuat bingung oleh duri-duri yang ada pada Ikan. Koki akhirnya menarik tulang dan duri-duri ikan agar Sang Sultan tidak kesusahan saat memakan Ikan Bandeng. Kemudian si Koki mencampurkan daging ikan dengan rempah dan dimasukan ke bambu untuk dibakar hingga matang.
Komentar
Posting Komentar